Guru, Sang Penakluk (Contoh Kisah Inspiratif)
Guru adalah sang penakluk. Penakluk hati murid. Merebut kasih sayang dan perhatian agar pembelajaran lebih mudah diterima. Sebagai guru lulusan Bahasa Arab, tidak seharusnya ditugaskan di SMPN, tetapi di madrasah, takdir berkata lain. Sehingga setelah 2010, tidak mengajar sesuai kompetensi kelulusan, yaitu bahasa arab.
Mengajar bahasa indonesia dari tahun 2013 sampai dengan 2015 tanpa diakui dapodik yang berarti juga di rapot. Mengenaskan bukan?. Apakah lalu putus asa? Tidak! Tak ada kata putus asa. Dari tahun 2016 sampai 2020 tak pernah mempunyai SIM untuk mengajar bahasa indonesia, diberi amanah untuk mengajar Baca Tulis Alquran [BTQ]. Seperti bumi dan langit jauhnya. Anggapan yang mengatakan bahwa lulusan bahasa arab tentu bisa mengajar BTQ adalah anggapan yang meremehkan jurusan itu sendiri.
Keuntungan yang bisa diambil dari hal ini adalah, lebih fleksibel untuk melakukan inovasi pendidikan. Bukankah lebih baik mengambil hikmah daripada terus mengeluh tanpa melakukan sesuatu?
Foto di atas, sedang bercengkerama dengan anak-anak saat KAS
Bebeapa hal yang dilakukan sebagai upaya untuk menaklukkan hati siswa, membuat pelajaran menarik adalah, sbb:
Belajar bicara dalam kosa kata bahasa arab dengan isyarat dan gambar yang disepakati bersama.
Bila ada bacaan berbahasa arab, guru menunjukkan artinya. Kemudian bersama murid menentukan isyarat yang mendekati makna. Setelah selesai bacaan sempuna disepakati isyaratnya. Guru menggambar beberapa simbol pada papan tulis, sebagai pengingat. Mengulangi membaca nyaring bersama, bila lupa, tunjukkan isyarat yang tepat. Begitu seterusnya, mengatur kompetisi antar kelompok murid. Memberi apresiasi yang layak.
Belajar dengan kompetisi dan kerjasama. Bertujuan untuk menyemangati murid dalam kegiatan belajar mengajar. Caranya, saling mengingatkan antar teman. Menyebutkan kosa kata dengan cara cepat, membuat permainan semakin menarik. Tidak lupa memberi reward
Belajar dengan bermain peran. Digunakan pada percakapan.Dilakukan dengan gaya meniru perilaku dan suara tokoh.
Belajar dengan irama lagu. Untuk menghafal rumus sebuah kalimat baru agar lebih mudah di hafal
Belajar di luar ruangan. Mengantisipasi ruang kelas yang monoton, sekali-kali belajar di luar ruangan diperlukan.
Belajar mencintai Alquran. Bahasa Arab mulai ditinggalkan. Maka menumbuhkan kecintaan pada Alquran, akan memotivasi secara tidak langsung. Alquran dihafalkan secara mandiri, disetor pada guru. Sebagai salah satu terapi, mengurangi buta huruf Alquran
Foto-foto di atas menggambarkan tentang kegiatan di luar kelas, memanfaatkan alam Giligenting yang indah dan beragam
Posting Komentar untuk "Guru, Sang Penakluk (Contoh Kisah Inspiratif)"