Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Be happy Mother





Ibu adalah wonder woman. Bagaimana tidak? Berapa gigabyte memori otaknya? hingga mampu menyimpan banyak hal, bersamaan. Schedule kerja dari sepertiga malam hingga menjelang tidur kembali. Orang yang pertama bangun tidur sekaligus yang terakhir. Membimbing anak, akuntan keluarga, konsultan dan psikolog gratis yang menyimpan semua sampah luapan emosi, chef, sampai ahli spiritual bagi keluarga.



Ibarat seorang musafir, ibu berjalan beribu kilometer berkeliling dari membereskan kamar, memasak di dapur, mencuci, menjemur, mendongeng, ke pasar, hingga pulang pergi sekolah tempatnya mengajar ilmu pada ribuan anak, hingga pensiun. Perjalanan silang menyilang, rute yang hampir sama, rutin tanpa jeda. Semuanya dikerjakan dengan kekuatan kedua kaki, hati dan segala kesabarannya. Tidak ada kata berhenti. Bagaikan kereta api yang berjalan di lintasannya. Berhenti sebentar di stasiun hanya untuk menambah muatan masalah dan menurunkan beban yang ada.

Berapa asupan energi yang telah masuk ke tubuh ibu untuk menggantikan energi yang dikeluarkan? Ibu adalah pembohong besar bagi anaknya saat melahap masakan kesukaan! Berkata ‘kenyang’ hanya sekadar membuat anak tenang, memakan sisa makanan yang hampir habis di meja. Ibulah yang pertama memasak hingga makanan siap saji akan tetapi yang paling terakhir makan. Berapa lama ibu menyimpan keinginannya sendiri, hobi bahkan kesedihannya agar keluarga merasa nyaman? Berapa banyak waktu ibu untuk istirahat dengan beban kerja yang begitu membosankan dan berat?

Trenyuh! Kisah sedih bertebaran tentang perlakuan kejam suami pada istrinya. Ibu menyerah, menghabisi nyawa buah hatinya sendiri karena tekanan emosional dan ekonomi yang membuatnya terpuruk. Tak mampu berdiri di atas kakinya sendiri tanpa support system dari keluarga dan sekitarnya. Jadi apakah ibu memang wonder woman?

Makna Ibu berbeda bagi setiap orang, Bagi saya ibu adalah segalanya—ibu adalah pahlawan yang merana, sosok paling sering diabaikan, ketika seorang anak melanjutkan kehidupan baru. Sejenak dia lupa karena euphoria cinta baru, entah bagaimana memori tentang perjuangan ibu akan muncul sebagai dejavu dan kilatan peristiwa. Di saat menghadapi kerasnya kehidupannya, akan menangis sendirian dan memahami betapa ibu dulu sangat hebat tanpa mengeluh. Tangisan ibu yang hanya keluar saat bersujud pada hamparan sajadah dengan perut pedih menahan lapar. Tubuh lelah karena seharian bekerja tanpa henti. Jiwa yang berkerut karena sedih yang tak menemukan pelabuhan jiwa, curahan emosi. Keesokan hari, ibu akan berlagak bagai pendekar sakti.

Saya percaya, tidak semua ingatan akan muncul kembali ke permukaan. Ingatan yang melekat dalam jiwa anak adalah berkat penulis memori yang penuh kasih sayang. Pekerjaan apapun yang dilakukan sepenuh hati, bagai kasih seorang ibu, menancap erat ke dalam sanubari. Sampai hari ini, setiap ibu di dunia masih melakukan pengabdian dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ibu melakukan segalanya tanpa lelah, berteriak bagai komandan perang saat mengingatkan anak melakukan kewajibannya, terkadang berteriak sambil sibuk menjahit baju anaknya. Mengawasi dengan waspada. Semua energy ibu dicurahkan pada keluarga dan muridnya. Sepulang sekolah mengambil wadah jajan dan termos es. Gaji guru masih kembang kempis tak menentu saat itu. Entahlah, bagaimana ibu sanggup mengerjakan semuanya.

Teringat masa lalu, kami berdua saling berteriak melukai jiwa, memperdebatkan tindakan tanpa solusi, menyalahkan konsekuensi yang timbul, Ibu menangis meneriakkan ‘gadis kepala batu’ yang jika saat itu Allah berkehendak mungkin -saya- sudah menjadi Malinkundang. Beruntunglah mungkin teriakan ibu tak bersungguh-sungguh dan Allah Maha Tahu. Saya hanya gadis naïf idealis yang tak tahu bahwa dunia tak berjalan sesuai keinginan. Ibu tahu dan saat itu tak mampu bersabar

Hingga saya sadar, oleh sebuah buku yang menginspirasi, ditulis oleh Asma Nadia berjudul ’Jangan Bercerai Bunda’. Paham akhirnya. Alasan tetap bertahan dalam kapal yang tak seimbang, penuh lubang hampir karam. Mengapa itu? Telah terjawab. Ibu dengan banyak potensi luar biasa. Membuat pilihan demi keluarga. Tidak egois.

Pengalaman itu mengajarkan saya, penting setiap orang meneliti kehidupan ibunya sendiri, riset pribadi, agar mampu melihat kehebatan yang jarang dihargai. Pernyataan terakhir ini dapat disanggah jika pengamatan Anda kepada ibu di sekitar Anda menunjukkan temuan yang berbeda. Semua ibu tentu memiliki keunikannya sendiri, keistimewaan yang tak lekang oleh waktu.

Terlepas dari itu, ibu adalah superwoman film hollywood yang disukai remaja dalam mencari jati dirinya. Itulah sebab, lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals atau ‘Bunda’ karya Melly Goeslaw sangat menyentuh.

Dalam sejarahnya, Hari Ibu lahir dari Kongres Pertama Perempuan bertujuan membebaskan perempuan pada zamannya. Memperingati hari ibu tanpa belajar sejarah bagaimana perempuan dahulu mengalami penindasan akan mengerdilkan arti Hari Ibu itu sendiri.

Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2022









BERBAHAGIALAH, IBU!

Ibu adalah wonder woman. Bagaimana tidak? Berapa gigabyte memori otaknya? hingga mampu menyimpan banyak hal, bersamaan. Schedule kerja dari sepertiga malam hingga menjelang tidur kembali. Orang yang pertama bangun tidur sekaligus yang terakhir. Membimbing anak, akuntan keluarga, konsultan dan psikolog gratis yang menyimpan semua sampah luapan emosi, chef, sampai ahli spiritual bagi keluarga.

Ibarat seorang musafir, ibu berjalan beribu kilometer berkeliling dari membereskan kamar, memasak di dapur, mencuci, menjemur, mendongeng, ke pasar, hingga pulang pergi sekolah tempatnya mengajar ilmu pada ribuan anak, hingga pensiun. Perjalanan silang menyilang, rute yang hampir sama, rutin tanpa jeda. Semuanya dikerjakan dengan kekuatan kedua kaki, hati dan segala kesabarannya. Tidak ada kata berhenti. Bagaikan kereta api yang berjalan di lintasannya. Berhenti sebentar di stasiun hanya untuk menambah muatan masalah dan menurunkan beban yang ada.

Berapa asupan energi yang telah masuk ke tubuh ibu untuk menggantikan energi yang dikeluarkan? Ibu adalah pembohong besar bagi anaknya saat melahap masakan kesukaan! Berkata ‘kenyang’ hanya sekadar membuat anak tenang, memakan sisa makanan yang hampir habis di meja. Ibulah yang pertama memasak hingga makanan siap saji akan tetapi yang paling terakhir makan. Berapa lama ibu menyimpan keinginannya sendiri, hobi bahkan kesedihannya agar keluarga merasa nyaman? Berapa banyak waktu ibu untuk istirahat dengan beban kerja yang begitu membosankan dan berat?

Trenyuh! Kisah sedih bertebaran tentang perlakuan kejam suami pada istrinya. Ibu menyerah, menghabisi nyawa buah hatinya sendiri karena tekanan emosional dan ekonomi yang membuatnya terpuruk. Tak mampu berdiri di atas kakinya sendiri tanpa support system dari keluarga dan sekitarnya. Jadi apakah ibu memang wonder woman?

Makna Ibu berbeda bagi setiap orang, Bagi saya ibu adalah segalanya—ibu adalah pahlawan yang merana, sosok paling sering diabaikan, ketika seorang anak melanjutkan kehidupan baru. Sejenak dia lupa karena euphoria cinta baru, entah bagaimana memori tentang perjuangan ibu akan muncul sebagai dejavu dan kilatan peristiwa. Di saat menghadapi kerasnya kehidupannya, akan menangis sendirian dan memahami betapa ibu dulu sangat hebat tanpa mengeluh. Tangisan ibu yang hanya keluar saat bersujud pada hamparan sajadah dengan perut pedih menahan lapar. Tubuh lelah karena seharian bekerja tanpa henti. Jiwa yang berkerut karena sedih yang tak menemukan pelabuhan jiwa, curahan emosi. Keesokan hari, ibu akan berlagak bagai pendekar sakti.

Saya percaya, tidak semua ingatan akan muncul kembali ke permukaan. Ingatan yang melekat dalam jiwa anak adalah berkat penulis memori yang penuh kasih sayang. Pekerjaan apapun yang dilakukan sepenuh hati, bagai kasih seorang ibu, menancap erat ke dalam sanubari. Sampai hari ini, setiap ibu di dunia masih melakukan pengabdian dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ibu melakukan segalanya tanpa lelah, berteriak bagai komandan perang saat mengingatkan anak melakukan kewajibannya, terkadang berteriak sambil sibuk menjahit baju anaknya. Mengawasi dengan waspada. Semua energy ibu dicurahkan pada keluarga dan muridnya. Sepulang sekolah mengambil wadah jajan dan termos es. Gaji guru masih kembang kempis tak menentu saat itu. Entahlah, bagaimana ibu sanggup mengerjakan semuanya.

Teringat masa lalu, kami berdua saling berteriak melukai jiwa, memperdebatkan tindakan tanpa solusi, menyalahkan konsekuensi yang timbul, Ibu menangis meneriakkan ‘gadis kepala batu’ yang jika saat itu Allah berkehendak mungkin -saya- sudah menjadi Malinkundang. Beruntunglah mungkin teriakan ibu tak bersungguh-sungguh dan Allah Maha Tahu. Saya hanya gadis naïf idealis yang tak tahu bahwa dunia tak berjalan sesuai keinginan. Ibu tahu dan saat itu tak mampu bersabar

Hingga saya sadar, oleh sebuah buku yang menginspirasi, ditulis oleh Asma Nadia berjudul ’Jangan Bercerai Bunda’. Paham akhirnya. Alasan tetap bertahan dalam kapal yang tak seimbang, penuh lubang hampir karam. Mengapa itu? Telah terjawab. Ibu dengan banyak potensi luar biasa. Membuat pilihan demi keluarga. Tidak egois.

Pengalaman itu mengajarkan saya, penting setiap orang meneliti kehidupan ibunya sendiri, riset pribadi, agar mampu melihat kehebatan yang jarang dihargai. Pernyataan terakhir ini dapat disanggah jika pengamatan Anda kepada ibu di sekitar Anda menunjukkan temuan yang berbeda. Semua ibu tentu memiliki keunikannya sendiri, keistimewaan yang tak lekang oleh waktu.

Terlepas dari itu, ibu adalah superwoman film hollywood yang disukai remaja dalam mencari jati dirinya. Itulah sebab, lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals atau ‘Bunda’ karya Melly Goeslaw sangat menyentuh.

Dalam sejarahnya, Hari Ibu lahir dari Kongres Pertama Perempuan bertujuan membebaskan perempuan pada zamannya. Memperingati hari ibu tanpa belajar sejarah bagaimana perempuan dahulu mengalami penindasan akan mengerdilkan arti Hari Ibu itu sendiri.

Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2022











BERBAHAGIALAH, IBU!

Ibu adalah wonder woman. Bagaimana tidak? Berapa gigabyte memori otaknya? hingga mampu menyimpan banyak hal, bersamaan. Schedule kerja dari sepertiga malam hingga menjelang tidur kembali. Orang yang pertama bangun tidur sekaligus yang terakhir. Membimbing anak, akuntan keluarga, konsultan dan psikolog gratis yang menyimpan semua sampah luapan emosi, chef, sampai ahli spiritual bagi keluarga.

Ibarat seorang musafir, ibu berjalan beribu kilometer berkeliling dari membereskan kamar, memasak di dapur, mencuci, menjemur, mendongeng, ke pasar, hingga pulang pergi sekolah tempatnya mengajar ilmu pada ribuan anak, hingga pensiun. Perjalanan silang menyilang, rute yang hampir sama, rutin tanpa jeda. Semuanya dikerjakan dengan kekuatan kedua kaki, hati dan segala kesabarannya. Tidak ada kata berhenti. Bagaikan kereta api yang berjalan di lintasannya. Berhenti sebentar di stasiun hanya untuk menambah muatan masalah dan menurunkan beban yang ada.

Berapa asupan energi yang telah masuk ke tubuh ibu untuk menggantikan energi yang dikeluarkan? Ibu adalah pembohong besar bagi anaknya saat melahap masakan kesukaan! Berkata ‘kenyang’ hanya sekadar membuat anak tenang, memakan sisa makanan yang hampir habis di meja. Ibulah yang pertama memasak hingga makanan siap saji akan tetapi yang paling terakhir makan. Berapa lama ibu menyimpan keinginannya sendiri, hobi bahkan kesedihannya agar keluarga merasa nyaman? Berapa banyak waktu ibu untuk istirahat dengan beban kerja yang begitu membosankan dan berat?

Trenyuh! Kisah sedih bertebaran tentang perlakuan kejam suami pada istrinya. Ibu menyerah, menghabisi nyawa buah hatinya sendiri karena tekanan emosional dan ekonomi yang membuatnya terpuruk. Tak mampu berdiri di atas kakinya sendiri tanpa support system dari keluarga dan sekitarnya. Jadi apakah ibu memang wonder woman?

Makna Ibu berbeda bagi setiap orang, Bagi saya ibu adalah segalanya—ibu adalah pahlawan yang merana, sosok paling sering diabaikan, ketika seorang anak melanjutkan kehidupan baru. Sejenak dia lupa karena euphoria cinta baru, entah bagaimana memori tentang perjuangan ibu akan muncul sebagai dejavu dan kilatan peristiwa. Di saat menghadapi kerasnya kehidupannya, akan menangis sendirian dan memahami betapa ibu dulu sangat hebat tanpa mengeluh. Tangisan ibu yang hanya keluar saat bersujud pada hamparan sajadah dengan perut pedih menahan lapar. Tubuh lelah karena seharian bekerja tanpa henti. Jiwa yang berkerut karena sedih yang tak menemukan pelabuhan jiwa, curahan emosi. Keesokan hari, ibu akan berlagak bagai pendekar sakti.

Saya percaya, tidak semua ingatan akan muncul kembali ke permukaan. Ingatan yang melekat dalam jiwa anak adalah berkat penulis memori yang penuh kasih sayang. Pekerjaan apapun yang dilakukan sepenuh hati, bagai kasih seorang ibu, menancap erat ke dalam sanubari. Sampai hari ini, setiap ibu di dunia masih melakukan pengabdian dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ibu melakukan segalanya tanpa lelah, berteriak bagai komandan perang saat mengingatkan anak melakukan kewajibannya, terkadang berteriak sambil sibuk menjahit baju anaknya. Mengawasi dengan waspada. Semua energy ibu dicurahkan pada keluarga dan muridnya. Sepulang sekolah mengambil wadah jajan dan termos es. Gaji guru masih kembang kempis tak menentu saat itu. Entahlah, bagaimana ibu sanggup mengerjakan semuanya.

Teringat masa lalu, kami berdua saling berteriak melukai jiwa, memperdebatkan tindakan tanpa solusi, menyalahkan konsekuensi yang timbul, Ibu menangis meneriakkan ‘gadis kepala batu’ yang jika saat itu Allah berkehendak mungkin -saya- sudah menjadi Malinkundang. Beruntunglah mungkin teriakan ibu tak bersungguh-sungguh dan Allah Maha Tahu. Saya hanya gadis naïf idealis yang tak tahu bahwa dunia tak berjalan sesuai keinginan. Ibu tahu dan saat itu tak mampu bersabar

Hingga saya sadar, oleh sebuah buku yang menginspirasi, ditulis oleh Asma Nadia berjudul ’Jangan Bercerai Bunda’. Paham akhirnya. Alasan tetap bertahan dalam kapal yang tak seimbang, penuh lubang hampir karam. Mengapa itu? Telah terjawab. Ibu dengan banyak potensi luar biasa. Membuat pilihan demi keluarga. Tidak egois.

Pengalaman itu mengajarkan saya, penting setiap orang meneliti kehidupan ibunya sendiri, riset pribadi, agar mampu melihat kehebatan yang jarang dihargai. Pernyataan terakhir ini dapat disanggah jika pengamatan Anda kepada ibu di sekitar Anda menunjukkan temuan yang berbeda. Semua ibu tentu memiliki keunikannya sendiri, keistimewaan yang tak lekang oleh waktu.

Terlepas dari itu, ibu adalah superwoman film hollywood yang disukai remaja dalam mencari jati dirinya. Itulah sebab, lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals atau ‘Bunda’ karya Melly Goeslaw sangat menyentuh.

Dalam sejarahnya, Hari Ibu lahir dari Kongres Pertama Perempuan bertujuan membebaskan perempuan pada zamannya. Memperingati hari ibu tanpa belajar sejarah bagaimana perempuan dahulu mengalami penindasan akan mengerdilkan arti Hari Ibu itu sendiri.

Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2022











BERBAHAGIALAH, IBU!

Ibu adalah wonder woman. Bagaimana tidak? Berapa gigabyte memori otaknya? hingga mampu menyimpan banyak hal, bersamaan. Schedule kerja dari sepertiga malam hingga menjelang tidur kembali. Orang yang pertama bangun tidur sekaligus yang terakhir. Membimbing anak, akuntan keluarga, konsultan dan psikolog gratis yang menyimpan semua sampah luapan emosi, chef, sampai ahli spiritual bagi keluarga.

Ibarat seorang musafir, ibu berjalan beribu kilometer berkeliling dari membereskan kamar, memasak di dapur, mencuci, menjemur, mendongeng, ke pasar, hingga pulang pergi sekolah tempatnya mengajar ilmu pada ribuan anak, hingga pensiun. Perjalanan silang menyilang, rute yang hampir sama, rutin tanpa jeda. Semuanya dikerjakan dengan kekuatan kedua kaki, hati dan segala kesabarannya. Tidak ada kata berhenti. Bagaikan kereta api yang berjalan di lintasannya. Berhenti sebentar di stasiun hanya untuk menambah muatan masalah dan menurunkan beban yang ada.

Berapa asupan energi yang telah masuk ke tubuh ibu untuk menggantikan energi yang dikeluarkan? Ibu adalah pembohong besar bagi anaknya saat melahap masakan kesukaan! Berkata ‘kenyang’ hanya sekadar membuat anak tenang, memakan sisa makanan yang hampir habis di meja. Ibulah yang pertama memasak hingga makanan siap saji akan tetapi yang paling terakhir makan. Berapa lama ibu menyimpan keinginannya sendiri, hobi bahkan kesedihannya agar keluarga merasa nyaman? Berapa banyak waktu ibu untuk istirahat dengan beban kerja yang begitu membosankan dan berat?

Trenyuh! Kisah sedih bertebaran tentang perlakuan kejam suami pada istrinya. Ibu menyerah, menghabisi nyawa buah hatinya sendiri karena tekanan emosional dan ekonomi yang membuatnya terpuruk. Tak mampu berdiri di atas kakinya sendiri tanpa support system dari keluarga dan sekitarnya. Jadi apakah ibu memang wonder woman?

Makna Ibu berbeda bagi setiap orang, Bagi saya ibu adalah segalanya—ibu adalah pahlawan yang merana, sosok paling sering diabaikan, ketika seorang anak melanjutkan kehidupan baru. Sejenak dia lupa karena euphoria cinta baru, entah bagaimana memori tentang perjuangan ibu akan muncul sebagai dejavu dan kilatan peristiwa. Di saat menghadapi kerasnya kehidupannya, akan menangis sendirian dan memahami betapa ibu dulu sangat hebat tanpa mengeluh. Tangisan ibu yang hanya keluar saat bersujud pada hamparan sajadah dengan perut pedih menahan lapar. Tubuh lelah karena seharian bekerja tanpa henti. Jiwa yang berkerut karena sedih yang tak menemukan pelabuhan jiwa, curahan emosi. Keesokan hari, ibu akan berlagak bagai pendekar sakti.

Saya percaya, tidak semua ingatan akan muncul kembali ke permukaan. Ingatan yang melekat dalam jiwa anak adalah berkat penulis memori yang penuh kasih sayang. Pekerjaan apapun yang dilakukan sepenuh hati, bagai kasih seorang ibu, menancap erat ke dalam sanubari. Sampai hari ini, setiap ibu di dunia masih melakukan pengabdian dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ibu melakukan segalanya tanpa lelah, berteriak bagai komandan perang saat mengingatkan anak melakukan kewajibannya, terkadang berteriak sambil sibuk menjahit baju anaknya. Mengawasi dengan waspada. Semua energy ibu dicurahkan pada keluarga dan muridnya. Sepulang sekolah mengambil wadah jajan dan termos es. Gaji guru masih kembang kempis tak menentu saat itu. Entahlah, bagaimana ibu sanggup mengerjakan semuanya.

Teringat masa lalu, kami berdua saling berteriak melukai jiwa, memperdebatkan tindakan tanpa solusi, menyalahkan konsekuensi yang timbul, Ibu menangis meneriakkan ‘gadis kepala batu’ yang jika saat itu Allah berkehendak mungkin -saya- sudah menjadi Malinkundang. Beruntunglah mungkin teriakan ibu tak bersungguh-sungguh dan Allah Maha Tahu. Saya hanya gadis naïf idealis yang tak tahu bahwa dunia tak berjalan sesuai keinginan. Ibu tahu dan saat itu tak mampu bersabar

Hingga saya sadar, oleh sebuah buku yang menginspirasi, ditulis oleh Asma Nadia berjudul ’Jangan Bercerai Bunda’. Paham akhirnya. Alasan tetap bertahan dalam kapal yang tak seimbang, penuh lubang hampir karam. Mengapa itu? Telah terjawab. Ibu dengan banyak potensi luar biasa. Membuat pilihan demi keluarga. Tidak egois.

Pengalaman itu mengajarkan saya, penting setiap orang meneliti kehidupan ibunya sendiri, riset pribadi, agar mampu melihat kehebatan yang jarang dihargai. Pernyataan terakhir ini dapat disanggah jika pengamatan Anda kepada ibu di sekitar Anda menunjukkan temuan yang berbeda. Semua ibu tentu memiliki keunikannya sendiri, keistimewaan yang tak lekang oleh waktu.

Terlepas dari itu, ibu adalah superwoman film hollywood yang disukai remaja dalam mencari jati dirinya. Itulah sebab, lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals atau ‘Bunda’ karya Melly Goeslaw sangat menyentuh.

Dalam sejarahnya, Hari Ibu lahir dari Kongres Pertama Perempuan bertujuan membebaskan perempuan pada zamannya. Memperingati hari ibu tanpa belajar sejarah bagaimana perempuan dahulu mengalami penindasan akan mengerdilkan arti Hari Ibu itu sendiri.

Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2022











BERBAHAGIALAH, IBU!

Ibu adalah wonder woman. Bagaimana tidak? Berapa gigabyte memori otaknya? hingga mampu menyimpan banyak hal, bersamaan. Schedule kerja dari sepertiga malam hingga menjelang tidur kembali. Orang yang pertama bangun tidur sekaligus yang terakhir. Membimbing anak, akuntan keluarga, konsultan dan psikolog gratis yang menyimpan semua sampah luapan emosi, chef, sampai ahli spiritual bagi keluarga.

Ibarat seorang musafir, ibu berjalan beribu kilometer berkeliling dari membereskan kamar, memasak di dapur, mencuci, menjemur, mendongeng, ke pasar, hingga pulang pergi sekolah tempatnya mengajar ilmu pada ribuan anak, hingga pensiun. Perjalanan silang menyilang, rute yang hampir sama, rutin tanpa jeda. Semuanya dikerjakan dengan kekuatan kedua kaki, hati dan segala kesabarannya. Tidak ada kata berhenti. Bagaikan kereta api yang berjalan di lintasannya. Berhenti sebentar di stasiun hanya untuk menambah muatan masalah dan menurunkan beban yang ada.

Berapa asupan energi yang telah masuk ke tubuh ibu untuk menggantikan energi yang dikeluarkan? Ibu adalah pembohong besar bagi anaknya saat melahap masakan kesukaan! Berkata ‘kenyang’ hanya sekadar membuat anak tenang, memakan sisa makanan yang hampir habis di meja. Ibulah yang pertama memasak hingga makanan siap saji akan tetapi yang paling terakhir makan. Berapa lama ibu menyimpan keinginannya sendiri, hobi bahkan kesedihannya agar keluarga merasa nyaman? Berapa banyak waktu ibu untuk istirahat dengan beban kerja yang begitu membosankan dan berat?

Trenyuh! Kisah sedih bertebaran tentang perlakuan kejam suami pada istrinya. Ibu menyerah, menghabisi nyawa buah hatinya sendiri karena tekanan emosional dan ekonomi yang membuatnya terpuruk. Tak mampu berdiri di atas kakinya sendiri tanpa support system dari keluarga dan sekitarnya. Jadi apakah ibu memang wonder woman?

Makna Ibu berbeda bagi setiap orang, Bagi saya ibu adalah segalanya—ibu adalah pahlawan yang merana, sosok paling sering diabaikan, ketika seorang anak melanjutkan kehidupan baru. Sejenak dia lupa karena euphoria cinta baru, entah bagaimana memori tentang perjuangan ibu akan muncul sebagai dejavu dan kilatan peristiwa. Di saat menghadapi kerasnya kehidupannya, akan menangis sendirian dan memahami betapa ibu dulu sangat hebat tanpa mengeluh. Tangisan ibu yang hanya keluar saat bersujud pada hamparan sajadah dengan perut pedih menahan lapar. Tubuh lelah karena seharian bekerja tanpa henti. Jiwa yang berkerut karena sedih yang tak menemukan pelabuhan jiwa, curahan emosi. Keesokan hari, ibu akan berlagak bagai pendekar sakti.

Saya percaya, tidak semua ingatan akan muncul kembali ke permukaan. Ingatan yang melekat dalam jiwa anak adalah berkat penulis memori yang penuh kasih sayang. Pekerjaan apapun yang dilakukan sepenuh hati, bagai kasih seorang ibu, menancap erat ke dalam sanubari. Sampai hari ini, setiap ibu di dunia masih melakukan pengabdian dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ibu melakukan segalanya tanpa lelah, berteriak bagai komandan perang saat mengingatkan anak melakukan kewajibannya, terkadang berteriak sambil sibuk menjahit baju anaknya. Mengawasi dengan waspada. Semua energy ibu dicurahkan pada keluarga dan muridnya. Sepulang sekolah mengambil wadah jajan dan termos es. Gaji guru masih kembang kempis tak menentu saat itu. Entahlah, bagaimana ibu sanggup mengerjakan semuanya.

Teringat masa lalu, kami berdua saling berteriak melukai jiwa, memperdebatkan tindakan tanpa solusi, menyalahkan konsekuensi yang timbul, Ibu menangis meneriakkan ‘gadis kepala batu’ yang jika saat itu Allah berkehendak mungkin -saya- sudah menjadi Malinkundang. Beruntunglah mungkin teriakan ibu tak bersungguh-sungguh dan Allah Maha Tahu. Saya hanya gadis naïf idealis yang tak tahu bahwa dunia tak berjalan sesuai keinginan. Ibu tahu dan saat itu tak mampu bersabar

Hingga saya sadar, oleh sebuah buku yang menginspirasi, ditulis oleh Asma Nadia berjudul ’Jangan Bercerai Bunda’. Paham akhirnya. Alasan tetap bertahan dalam kapal yang tak seimbang, penuh lubang hampir karam. Mengapa itu? Telah terjawab. Ibu dengan banyak potensi luar biasa. Membuat pilihan demi keluarga. Tidak egois.

Pengalaman itu mengajarkan saya, penting setiap orang meneliti kehidupan ibunya sendiri, riset pribadi, agar mampu melihat kehebatan yang jarang dihargai. Pernyataan terakhir ini dapat disanggah jika pengamatan Anda kepada ibu di sekitar Anda menunjukkan temuan yang berbeda. Semua ibu tentu memiliki keunikannya sendiri, keistimewaan yang tak lekang oleh waktu.

Terlepas dari itu, ibu adalah superwoman film hollywood yang disukai remaja dalam mencari jati dirinya. Itulah sebab, lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals atau ‘Bunda’ karya Melly Goeslaw sangat menyentuh.

Dalam sejarahnya, Hari Ibu lahir dari Kongres Pertama Perempuan bertujuan membebaskan perempuan pada zamannya. Memperingati hari ibu tanpa belajar sejarah bagaimana perempuan dahulu mengalami penindasan akan mengerdilkan arti Hari Ibu itu sendiri.

Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2022





























BERBAHAGIALAH, IBU!

Ibu adalah wonder woman. Bagaimana tidak? Berapa gigabyte memori otaknya? hingga mampu menyimpan banyak hal, bersamaan. Schedule kerja dari sepertiga malam hingga menjelang tidur kembali. Orang yang pertama bangun tidur sekaligus yang terakhir. Membimbing anak, akuntan keluarga, konsultan dan psikolog gratis yang menyimpan semua sampah luapan emosi, chef, sampai ahli spiritual bagi keluarga.

Ibarat seorang musafir, ibu berjalan beribu kilometer berkeliling dari membereskan kamar, memasak di dapur, mencuci, menjemur, mendongeng, ke pasar, hingga pulang pergi sekolah tempatnya mengajar ilmu pada ribuan anak, hingga pensiun. Perjalanan silang menyilang, rute yang hampir sama, rutin tanpa jeda. Semuanya dikerjakan dengan kekuatan kedua kaki, hati dan segala kesabarannya. Tidak ada kata berhenti. Bagaikan kereta api yang berjalan di lintasannya. Berhenti sebentar di stasiun hanya untuk menambah muatan masalah dan menurunkan beban yang ada.

Berapa asupan energi yang telah masuk ke tubuh ibu untuk menggantikan energi yang dikeluarkan? Ibu adalah pembohong besar bagi anaknya saat melahap masakan kesukaan! Berkata ‘kenyang’ hanya sekadar membuat anak tenang, memakan sisa makanan yang hampir habis di meja. Ibulah yang pertama memasak hingga makanan siap saji akan tetapi yang paling terakhir makan. Berapa lama ibu menyimpan keinginannya sendiri, hobi bahkan kesedihannya agar keluarga merasa nyaman? Berapa banyak waktu ibu untuk istirahat dengan beban kerja yang begitu membosankan dan berat?

Trenyuh! Kisah sedih bertebaran tentang perlakuan kejam suami pada istrinya. Ibu menyerah, menghabisi nyawa buah hatinya sendiri karena tekanan emosional dan ekonomi yang membuatnya terpuruk. Tak mampu berdiri di atas kakinya sendiri tanpa support system dari keluarga dan sekitarnya. Jadi apakah ibu memang wonder woman?

Makna Ibu berbeda bagi setiap orang, Bagi saya ibu adalah segalanya—ibu adalah pahlawan yang merana, sosok paling sering diabaikan, ketika seorang anak melanjutkan kehidupan baru. Sejenak dia lupa karena euphoria cinta baru, entah bagaimana memori tentang perjuangan ibu akan muncul sebagai dejavu dan kilatan peristiwa. Di saat menghadapi kerasnya kehidupannya, akan menangis sendirian dan memahami betapa ibu dulu sangat hebat tanpa mengeluh. Tangisan ibu yang hanya keluar saat bersujud pada hamparan sajadah dengan perut pedih menahan lapar. Tubuh lelah karena seharian bekerja tanpa henti. Jiwa yang berkerut karena sedih yang tak menemukan pelabuhan jiwa, curahan emosi. Keesokan hari, ibu akan berlagak bagai pendekar sakti.

Saya percaya, tidak semua ingatan akan muncul kembali ke permukaan. Ingatan yang melekat dalam jiwa anak adalah berkat penulis memori yang penuh kasih sayang. Pekerjaan apapun yang dilakukan sepenuh hati, bagai kasih seorang ibu, menancap erat ke dalam sanubari. Sampai hari ini, setiap ibu di dunia masih melakukan pengabdian dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ibu melakukan segalanya tanpa lelah, berteriak bagai komandan perang saat mengingatkan anak melakukan kewajibannya, terkadang berteriak sambil sibuk menjahit baju anaknya. Mengawasi dengan waspada. Semua energy ibu dicurahkan pada keluarga dan muridnya. Sepulang sekolah mengambil wadah jajan dan termos es. Gaji guru masih kembang kempis tak menentu saat itu. Entahlah, bagaimana ibu sanggup mengerjakan semuanya.

Teringat masa lalu, kami berdua saling berteriak melukai jiwa, memperdebatkan tindakan tanpa solusi, menyalahkan konsekuensi yang timbul, Ibu menangis meneriakkan ‘gadis kepala batu’ yang jika saat itu Allah berkehendak mungkin -saya- sudah menjadi Malinkundang. Beruntunglah mungkin teriakan ibu tak bersungguh-sungguh dan Allah Maha Tahu. Saya hanya gadis naïf idealis yang tak tahu bahwa dunia tak berjalan sesuai keinginan. Ibu tahu dan saat itu tak mampu bersabar

Hingga saya sadar, oleh sebuah buku yang menginspirasi, ditulis oleh Asma Nadia berjudul ’Jangan Bercerai Bunda’. Paham akhirnya. Alasan tetap bertahan dalam kapal yang tak seimbang, penuh lubang hampir karam. Mengapa itu? Telah terjawab. Ibu dengan banyak potensi luar biasa. Membuat pilihan demi keluarga. Tidak egois.

Pengalaman itu mengajarkan saya, penting setiap orang meneliti kehidupan ibunya sendiri, riset pribadi, agar mampu melihat kehebatan yang jarang dihargai. Pernyataan terakhir ini dapat disanggah jika pengamatan Anda kepada ibu di sekitar Anda menunjukkan temuan yang berbeda. Semua ibu tentu memiliki keunikannya sendiri, keistimewaan yang tak lekang oleh waktu.

Terlepas dari itu, ibu adalah superwoman film hollywood yang disukai remaja dalam mencari jati dirinya. Itulah sebab, lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals atau ‘Bunda’ karya Melly Goeslaw sangat menyentuh.

Dalam sejarahnya, Hari Ibu lahir dari Kongres Pertama Perempuan bertujuan membebaskan perempuan pada zamannya. Memperingati hari ibu tanpa belajar sejarah bagaimana perempuan dahulu mengalami penindasan akan mengerdilkan arti Hari Ibu itu sendiri.

Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2022













BERBAHAGIALAH, IBU!

Ibu adalah wonder woman. Bagaimana tidak? Berapa gigabyte memori otaknya? hingga mampu menyimpan banyak hal, bersamaan. Schedule kerja dari sepertiga malam hingga menjelang tidur kembali. Orang yang pertama bangun tidur sekaligus yang terakhir. Membimbing anak, akuntan keluarga, konsultan dan psikolog gratis yang menyimpan semua sampah luapan emosi, chef, sampai ahli spiritual bagi keluarga.

Ibarat seorang musafir, ibu berjalan beribu kilometer berkeliling dari membereskan kamar, memasak di dapur, mencuci, menjemur, mendongeng, ke pasar, hingga pulang pergi sekolah tempatnya mengajar ilmu pada ribuan anak, hingga pensiun. Perjalanan silang menyilang, rute yang hampir sama, rutin tanpa jeda. Semuanya dikerjakan dengan kekuatan kedua kaki, hati dan segala kesabarannya. Tidak ada kata berhenti. Bagaikan kereta api yang berjalan di lintasannya. Berhenti sebentar di stasiun hanya untuk menambah muatan masalah dan menurunkan beban yang ada.

Berapa asupan energi yang telah masuk ke tubuh ibu untuk menggantikan energi yang dikeluarkan? Ibu adalah pembohong besar bagi anaknya saat melahap masakan kesukaan! Berkata ‘kenyang’ hanya sekadar membuat anak tenang, memakan sisa makanan yang hampir habis di meja. Ibulah yang pertama memasak hingga makanan siap saji akan tetapi yang paling terakhir makan. Berapa lama ibu menyimpan keinginannya sendiri, hobi bahkan kesedihannya agar keluarga merasa nyaman? Berapa banyak waktu ibu untuk istirahat dengan beban kerja yang begitu membosankan dan berat?

Trenyuh! Kisah sedih bertebaran tentang perlakuan kejam suami pada istrinya. Ibu menyerah, menghabisi nyawa buah hatinya sendiri karena tekanan emosional dan ekonomi yang membuatnya terpuruk. Tak mampu berdiri di atas kakinya sendiri tanpa support system dari keluarga dan sekitarnya. Jadi apakah ibu memang wonder woman?

Makna Ibu berbeda bagi setiap orang, Bagi saya ibu adalah segalanya—ibu adalah pahlawan yang merana, sosok paling sering diabaikan, ketika seorang anak melanjutkan kehidupan baru. Sejenak dia lupa karena euphoria cinta baru, entah bagaimana memori tentang perjuangan ibu akan muncul sebagai dejavu dan kilatan peristiwa. Di saat menghadapi kerasnya kehidupannya, akan menangis sendirian dan memahami betapa ibu dulu sangat hebat tanpa mengeluh. Tangisan ibu yang hanya keluar saat bersujud pada hamparan sajadah dengan perut pedih menahan lapar. Tubuh lelah karena seharian bekerja tanpa henti. Jiwa yang berkerut karena sedih yang tak menemukan pelabuhan jiwa, curahan emosi. Keesokan hari, ibu akan berlagak bagai pendekar sakti.

Saya percaya, tidak semua ingatan akan muncul kembali ke permukaan. Ingatan yang melekat dalam jiwa anak adalah berkat penulis memori yang penuh kasih sayang. Pekerjaan apapun yang dilakukan sepenuh hati, bagai kasih seorang ibu, menancap erat ke dalam sanubari. Sampai hari ini, setiap ibu di dunia masih melakukan pengabdian dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ibu melakukan segalanya tanpa lelah, berteriak bagai komandan perang saat mengingatkan anak melakukan kewajibannya, terkadang berteriak sambil sibuk menjahit baju anaknya. Mengawasi dengan waspada. Semua energy ibu dicurahkan pada keluarga dan muridnya. Sepulang sekolah mengambil wadah jajan dan termos es. Gaji guru masih kembang kempis tak menentu saat itu. Entahlah, bagaimana ibu sanggup mengerjakan semuanya.

Teringat masa lalu, kami berdua saling berteriak melukai jiwa, memperdebatkan tindakan tanpa solusi, menyalahkan konsekuensi yang timbul, Ibu menangis meneriakkan ‘gadis kepala batu’ yang jika saat itu Allah berkehendak mungkin -saya- sudah menjadi Malinkundang. Beruntunglah mungkin teriakan ibu tak bersungguh-sungguh dan Allah Maha Tahu. Saya hanya gadis naïf idealis yang tak tahu bahwa dunia tak berjalan sesuai keinginan. Ibu tahu dan saat itu tak mampu bersabar

Hingga saya sadar, oleh sebuah buku yang menginspirasi, ditulis oleh Asma Nadia berjudul ’Jangan Bercerai Bunda’. Paham akhirnya. Alasan tetap bertahan dalam kapal yang tak seimbang, penuh lubang hampir karam. Mengapa itu? Telah terjawab. Ibu dengan banyak potensi luar biasa. Membuat pilihan demi keluarga. Tidak egois.

Pengalaman itu mengajarkan saya, penting setiap orang meneliti kehidupan ibunya sendiri, riset pribadi, agar mampu melihat kehebatan yang jarang dihargai. Pernyataan terakhir ini dapat disanggah jika pengamatan Anda kepada ibu di sekitar Anda menunjukkan temuan yang berbeda. Semua ibu tentu memiliki keunikannya sendiri, keistimewaan yang tak lekang oleh waktu.

Terlepas dari itu, ibu adalah superwoman film hollywood yang disukai remaja dalam mencari jati dirinya. Itulah sebab, lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals atau ‘Bunda’ karya Melly Goeslaw sangat menyentuh.

Dalam sejarahnya, Hari Ibu lahir dari Kongres Pertama Perempuan bertujuan membebaskan perempuan pada zamannya. Memperingati hari ibu tanpa belajar sejarah bagaimana perempuan dahulu mengalami penindasan akan mengerdilkan arti Hari Ibu itu sendiri.

Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2022











BERBAHAGIALAH, IBU!

Ibu adalah wonder woman. Bagaimana tidak? Berapa gigabyte memori otaknya? hingga mampu menyimpan banyak hal, bersamaan. Schedule kerja dari sepertiga malam hingga menjelang tidur kembali. Orang yang pertama bangun tidur sekaligus yang terakhir. Membimbing anak, akuntan keluarga, konsultan dan psikolog gratis yang menyimpan semua sampah luapan emosi, chef, sampai ahli spiritual bagi keluarga.

Ibarat seorang musafir, ibu berjalan beribu kilometer berkeliling dari membereskan kamar, memasak di dapur, mencuci, menjemur, mendongeng, ke pasar, hingga pulang pergi sekolah tempatnya mengajar ilmu pada ribuan anak, hingga pensiun. Perjalanan silang menyilang, rute yang hampir sama, rutin tanpa jeda. Semuanya dikerjakan dengan kekuatan kedua kaki, hati dan segala kesabarannya. Tidak ada kata berhenti. Bagaikan kereta api yang berjalan di lintasannya. Berhenti sebentar di stasiun hanya untuk menambah muatan masalah dan menurunkan beban yang ada.

Berapa asupan energi yang telah masuk ke tubuh ibu untuk menggantikan energi yang dikeluarkan? Ibu adalah pembohong besar bagi anaknya saat melahap masakan kesukaan! Berkata ‘kenyang’ hanya sekadar membuat anak tenang, memakan sisa makanan yang hampir habis di meja. Ibulah yang pertama memasak hingga makanan siap saji akan tetapi yang paling terakhir makan. Berapa lama ibu menyimpan keinginannya sendiri, hobi bahkan kesedihannya agar keluarga merasa nyaman? Berapa banyak waktu ibu untuk istirahat dengan beban kerja yang begitu membosankan dan berat?

Trenyuh! Kisah sedih bertebaran tentang perlakuan kejam suami pada istrinya. Ibu menyerah, menghabisi nyawa buah hatinya sendiri karena tekanan emosional dan ekonomi yang membuatnya terpuruk. Tak mampu berdiri di atas kakinya sendiri tanpa support system dari keluarga dan sekitarnya. Jadi apakah ibu memang wonder woman?

Makna Ibu berbeda bagi setiap orang, Bagi saya ibu adalah segalanya—ibu adalah pahlawan yang merana, sosok paling sering diabaikan, ketika seorang anak melanjutkan kehidupan baru. Sejenak dia lupa karena euphoria cinta baru, entah bagaimana memori tentang perjuangan ibu akan muncul sebagai dejavu dan kilatan peristiwa. Di saat menghadapi kerasnya kehidupannya, akan menangis sendirian dan memahami betapa ibu dulu sangat hebat tanpa mengeluh. Tangisan ibu yang hanya keluar saat bersujud pada hamparan sajadah dengan perut pedih menahan lapar. Tubuh lelah karena seharian bekerja tanpa henti. Jiwa yang berkerut karena sedih yang tak menemukan pelabuhan jiwa, curahan emosi. Keesokan hari, ibu akan berlagak bagai pendekar sakti.

Saya percaya, tidak semua ingatan akan muncul kembali ke permukaan. Ingatan yang melekat dalam jiwa anak adalah berkat penulis memori yang penuh kasih sayang. Pekerjaan apapun yang dilakukan sepenuh hati, bagai kasih seorang ibu, menancap erat ke dalam sanubari. Sampai hari ini, setiap ibu di dunia masih melakukan pengabdian dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ibu melakukan segalanya tanpa lelah, berteriak bagai komandan perang saat mengingatkan anak melakukan kewajibannya, terkadang berteriak sambil sibuk menjahit baju anaknya. Mengawasi dengan waspada. Semua energy ibu dicurahkan pada keluarga dan muridnya. Sepulang sekolah mengambil wadah jajan dan termos es. Gaji guru masih kembang kempis tak menentu saat itu. Entahlah, bagaimana ibu sanggup mengerjakan semuanya.

Teringat masa lalu, kami berdua saling berteriak melukai jiwa, memperdebatkan tindakan tanpa solusi, menyalahkan konsekuensi yang timbul, Ibu menangis meneriakkan ‘gadis kepala batu’ yang jika saat itu Allah berkehendak mungkin -saya- sudah menjadi Malinkundang. Beruntunglah mungkin teriakan ibu tak bersungguh-sungguh dan Allah Maha Tahu. Saya hanya gadis naïf idealis yang tak tahu bahwa dunia tak berjalan sesuai keinginan. Ibu tahu dan saat itu tak mampu bersabar

Hingga saya sadar, oleh sebuah buku yang menginspirasi, ditulis oleh Asma Nadia berjudul ’Jangan Bercerai Bunda’. Paham akhirnya. Alasan tetap bertahan dalam kapal yang tak seimbang, penuh lubang hampir karam. Mengapa itu? Telah terjawab. Ibu dengan banyak potensi luar biasa. Membuat pilihan demi keluarga. Tidak egois.

Pengalaman itu mengajarkan saya, penting setiap orang meneliti kehidupan ibunya sendiri, riset pribadi, agar mampu melihat kehebatan yang jarang dihargai. Pernyataan terakhir ini dapat disanggah jika pengamatan Anda kepada ibu di sekitar Anda menunjukkan temuan yang berbeda. Semua ibu tentu memiliki keunikannya sendiri, keistimewaan yang tak lekang oleh waktu.

Terlepas dari itu, ibu adalah superwoman film hollywood yang disukai remaja dalam mencari jati dirinya. Itulah sebab, lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals atau ‘Bunda’ karya Melly Goeslaw sangat menyentuh.

Dalam sejarahnya, Hari Ibu lahir dari Kongres Pertama Perempuan bertujuan membebaskan perempuan pada zamannya. Memperingati hari ibu tanpa belajar sejarah bagaimana perempuan dahulu mengalami penindasan akan mengerdilkan arti Hari Ibu itu sendiri.

Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2022





































































































































Posting Komentar untuk "Be happy Mother"